Senin, 29 Juli 2013

AKU CINTA BAHASA INDONESIA


hi guys,, ketemu lagi.. postingan baru ku ini merupakan tugas Bahasa Indonesiaku..
semoga bermanfaat :)
 
1    LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi yang semakin canggih, menjadi salah satu faktor perubahan budaya di Indonesia. Sebut saja jejaring sosial seperti facebook, twitter, massanger yang menjadi kegemaran baru generasi penerus bangsa. Masyarakat Indonesia khususnya para remaja sedang dimabuk kepayang dengan bahasa-bahasa baru yang berkembang. Bahasa alay dan bahasa gaul menjadi trend pada saat ini. Selain itu, penggabungan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris juga berkembang dikalangan masyarakat. Mungkin karena bahasa Inggris adalah bahasa internasional, dan akan terlihat lebih keren dan elit.
Jejaring sosial paling berpotensi menjadi media berkembangnya bahasa alay. Memang pada awalnya bermula dari bahasa pokem/bahasa gaul yang dipakai oleh anak-anak muda Jakarta(Betawi), seperti nih, bokap, lu, gue, nggak, sih, dll. Kemudian berkembang menjadi bahasa tidak baku dari bahasa Indonesia yang biasa disebut dengan bahasa alay. Bahasa ini bermula sejak maraknya penggunaan ponsel dengan layanan pesan singkatnya. Didukung dengan layanan pesan singkat(SMS) yang dibatasi dengan karakter serta penggunaan pulsa, maka bahasa Indonesia mengalami penyingkatan yang cukup memprihatinkan. 
Penyingkatan-penyingkatan kata dari bahasa Indonesia terus berkembang menjadi tradisi yang berbeda sekali dari bahasa asliya. Perkembangan yang signifikan terjadi. Ide-ide kreatif bermunculan dari para remaja mengutak-atik bahasa Indonesia.
 

Gambar diatas adalah salah satu contoh penggunan bahasa alay, dan penyingkatan-penyingkatan di facebook dengan menggunakan fasilitas dari “Blackberry”.  “Blackberry” ini menyediakan berbagai fitur tulisan gaul dengan karakter dan gambar-gambar lucu membuat Blackberry semakin disukai oleh semua kalangan. Masalah terbesarnya adalah penggunaan bahasa alay dan bahasa gaul tidak hanya digunakan oleh para remaja saja, melainkan oleh semua kalangan.
Hal ini berdampak pada penggunaan bahasa Indonesia yang tidak baik dan benar di dalam berkomunikasi sehari-hari, contoh, “ciyus, miyapah?” yang berasal dari “serius, demi apa?”, ““MU24H” yang berasal dari kata “MURAH”, dan masih banyak contoh lainnya. Kreatif memang tetapi ini akan membuat remaja dan masyarakat semakin asing dengan bahasa Indonesia yang disempurnakan.


2.    MENGAPA HARUS BANGGA BERBAHASA INDONESIA?
Kita harus bangga menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi. Hal ini dikarenakan, bahasa Indonesia merupakan bahasa Nasional masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu dari Sabang sampai Merauke. Tanpa bahasa Indonesia negara kita akan terpecah belah. Bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita patut mencontoh kegigihan orang jepang karena mereka sangat mencintai bahasa bangsa sendiri. Orang Jepang bahkan tidak mau menggunakan bahasa lain selain bahasa mereka. Oleh karena itu, bahasa jepang menjadi salah satu bahasa internasional. Mari kita lestarikan bahasa Indonesia walaupun mempelajari berbagai macam bahasa. Jangan sampai kita nomor duakan bahasa Indonesia.

3.    USAHA MENUMBUHKAN KEBANGGAN
-       LANGKAH
a.    Menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia
b.    Cintai bahasa indonesia
c.    Membiasakan diri untuk berbahsa indonesia
d.    Kenali bahasa kita
e.    Pelajari cara berbahasa yang baik

-       KEGIATAN
a.    Mengadakan pidato bahasa Indonesia
b.    Lomba menulis cepat menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.
c.    Sekolah mengadakan peraturan dilarang berbahasa selain bahasa indonesia dala pelajaran bahasa indonesia
d.    Menumbuhkan sikap berbahasa yang baik dapat dimulai di rumah saat berkomunikasi bersama keluarga.

-       PERILAKU
a.    Para remaja harus lebih bisa menempatkan diri dimana mereka layak menggunakan bahasa alay dan kapan mereka harus mengguunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.
b.    Jangan menganggap semua orang mengerti bahasa alay dan jangan pernah menganggap bahasa alay cukup sopan digunakan di tempat umum atau di hadapan orang yang lebih tua.
c.    Dalam berkomunikasi sehari-hari sebaiknya kita membiasakan diri berbahasa yang baik.
4.    PENUTUP, SIMPULAN
Peran serta generasi muda sebagai pilar utama dalam keberlangsungan bangsa saat ini, mulai dipertanyakan keberadaannya. Hal ini dapat dilihat dari gaya bahasa yang digunakan oleh generasi muda. Mulai dari bahasa pokem/gaul, bahasa alay, dan penggabungan dua bahasa “Inggris-Indonesia”  yang menjadi kebiasaan dalam berkomunikasi sehari-hari.
Jika benar isi pepatah lama, “Bahasa menunjukkan suatu bangsa”, maka untuk mengetahui dan mengurai “wajah” negara dan bangsa kita tidak perlu mendatangkan ahli dari Amerika atau Australia. Cukup dengan mengobati “penyakit” berbahasa yang sudah parah diperlukan usaha bersama untuk kembali menumbuhkan rasa bangga sebagai bangsa atau orang Indonesia. Sebagai warga negara yang baik kita patut mencintai bahasa nasionalnya sendiri. Sebagai putra dan putri Indonesia  yang benar-benar mencintai bahasa Indonesia pastilah menjujung tinggi bahasa persatuan kita. Untuk itu marilah kita tumbuhkan kembali kesadaran dalam diri masing-masing untuk berbahasa dengan baik, benar dan indah. Ketika berbahasa asing, berbahasa asinglah dengan baik. Ketika berbahasa daerah berbahasa daerahlah dengan baik. Ketika berbahasa Indonesia, berbahasa Indonesia- lah dengan baik.

4 komentar: